TULISAN 42
Lengkaplah sudah semua penderitaanku…..
Dengan hilangnya dirimu.
Kabut tebal menyelimuti mataku …..menunggu perintah untuk jatuh.
Kaca itu, sekarang pecah berkeping – keping.
Meninggalkan sisa kenangan yang ikut hancur.
Sinar mentari menyinari bumi slalu….
Tapi,sebuah matahari yang pernah hadir dalam hidupku,kini….
tak akan pernah lagi datang untuk menyinariku.
Sebuah tulip hitam tumbuh diantara edelweiss -edelweiss yang layu dalam sebuah taman yang aku miliki.
Kini aku telah bebas, terbang menuju langit biru dan putihnya awan.
Aku tak lagi terbelenggu dalam sangkar emasmu.
Kau memaksaku keluar dari sana…..
Kebebasanku tak membuatku bahagia, aku tetap ingin menjadi merpati dalam sangkar emasmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar